Total Pageviews

Tuesday 28 March 2017

Cerita skandal cinta

" SKANDAL CINTA " (18+)
[Chapter 8]
.
Hay hay readers.. Maaf bunda ngaret udah beberapa hari. Biasa SIBUKKKK...
.

Author : Sinta Lestari
Editing : Bunda Pessek
.

Warning : cerita ini dewasa ,tapi kalau kalian tetep pengen membaca ,silahkan!! Jangan bully saya kalau kalian gak suka ,saya sudah memperingati kalian !!!!!
.

"Yey..!! Kita uda sampe horeee" ujar Rivan senang.
(Namakamu) dan iqbaal berjalan beriringan mengikuti Rivan yang berlari masuk ke dalam Vila. Iqbaal menarik badan (Namakamu)
agar berhadapan dengannya, tangannya menarik badan (Namakamu) agar mendekat ke
tubuhnya. Iqbaal tersenyum dan
mendekatkan wajahnya ke wajah (Namakamu).
Mereka berciuman lembut.
`
"Duh.. Momy dady jangan ciuman gitu" ujar Rivan tiba - tiba sambil menutup matanya.
Iqbaal melepas ciumannya dan melepas pelukannya pada tubuh (Namakamu). (Namakamu)
berjalan mendekati Rivan
`
"Aduh my boy.. Kamu ini deh ya ganggu mommy sama daddy aja" (Namakamu) mengacak acak rambut Rivan lembut.
Iqbaal berjalan kearah Rivan dan (Namakamu) lalu memeluk pinggang (Namakamu)
`
"Rivan gak Mau punya adik?"
(Namakamu) melotot kearah iqbaal dan mencubit perut iqbaal membuat iqbaal mengaduh kesakitan
`
"Aduuhh.. Mommy ini ahh masa daddy di cubit gitu. Mommy gak mau kasih si Rivan adik??" goda iqbaal
`
"Iqbaal...!!!!" (Namakamu) menatap iqbaal dengan garang.
Rivan tertawa terbahak bahak melihat kedua orang tuanya. Tiba - tiba ponsel iqbaal berbunyi.
`
"Sebentar daddy angkat telpon dulu ya" Iqbaal meninggalkan (Namakamu) yang sedang bercanda dengan Rivan untuk mengangkat telpon. Harusnya ponselnya di matikan saja.
`
"Halo"
"Maaf Pak, saya mengganggu" suara
sekretaris baru iqbaal menelpon
"Ya ada apa ya?"
"Ini pak ada yang ingin bertemu dengan bapak penting, membicarakan proyek di Kalimantan pak"
"Saya kan sudah minta cuti, suruh saja minggu depan balik lagi"
"Maaf pak, tadi saya sudah bilang seperti itu namun beliau tidak bisa. Lusa beliau sudah akan berangkat ke Jerman melakukan transaksi"
"Sebentar, ini siapa yang ingin bertemu saya?"
"Bapak alwan Pak"
"Apa? Alwan?"
"Bagaimana pak?"
"Baik saya akan menemuinya besok.
Malam ini saya akan balik ke Jakarta. Suruh saja beliau tunggu"
"Baik pak"
`
Iqbaal berpikir untuk apa alwan ingin
bertemu dengannya berdalih proyek??
(Namakamu) tidak perlu tahu akan hal ini, dia pasti tidak mengijinkan iqbaal bertemu dengan alwan jika tau.
`
"Siapa yang nelpon hun?" (Namakamu) memeluk tubuh iqbaal dari belakang. Iqbaal membalikkan badan menghadap (Namakamu)
`
"Dari kantor syang"
"Kenapa diterima sih kita kan lagi liburan" (Namakamu) mengerucutkan bibirnya. Iqbaal yang merasa gemas langsung menciumi bibir (Namakamu). (Namakamu) dengan bernapsu
membalas ciuman iqbaal, tangannya
melingkar di leher iqbaal. Namun iqbaal menghentikan ciumannya
`
"Kenapa di berhentiin sih? Kamu tau kan sudah lama sekali kita tidak....."
`
"Aku tau sayang.. Tapi maaf ya aku harus balik ke Jakarta"
`
"Hah??"
"Kamu tunggu di sini sama Rivan besok siang aku sudah balik lagi ke sini kok"
`
"Ih kamu kok tega?"
"Ini penting banget sayang maaf ya"
"Apa lebih penting pekerjaan daripada aku dan Rivan??" (Namakamu) mulai emosi
`
"Bukan begitu. Tolong mengertilah tidak akan lama kok"
`
"Baiklah" (Namakamu) beranjak meninggalkan iqbaal . Kesal sekali rasanya. Tapi apa boleh buat?
`
**
`
--- (Namakamu) POV ---
Rivan sudah tertidur sejak jam 8 malam tadi sekarang sudah jam 9 malam. Dan aku masih belum bisa tidur.
Tiba - tiba aku mendengar suara aneh dari arah dapur. Aku bangkit dari tempat tidurku dan keluar kamar. Seluruh ruangan nampak gelap karena lampu memang sudah
aku matikan. Semua pintu dan jendela juga sudah aku tutup. Masa iya ada maling sih?
`
Aku berjalan perlahan menuju dapur
pandanganku waspada menatap sekitar.
Aku sedikit berjingkat agar si Maling
tidak tau aku berjalan ke arahnya. Jarak dapur denganku kini sudah semakin dekat,
namun tiba - tiba aku merasa ada yang menghantam bahuku hingga aku jatuh tersungkur
`
"Aaah..."
Aku melihat orang yang memukulku
barusan. Alwan? Ya itu alwan aku yakin walaupun di sini nampak gelap. Tapi wajahnya? Wajahnya mengerikan dan di tangannya dia membawa pisau dapur
`
"Al-alwan.. Apa yang kamu...aaaaa"
Alwan menjambak rambutku dengan keras
`
"Kenapa lo? Takut liat gue?"
`
"Lepasiin gue!! Mau apa lo?" aku mulai
berontak.
`
Plak!!!
`
Aku merasa perih di sudut bibirku akibat tamparan keras dari alwan
`
"Aahh.." aku hanya bisa meringis
kesakitan
`
"Hay pelacur!! Lo itu udah berani -
beraninya ya ngehancuriin hidup gue!!!!"
`
"Apa mak- maksudmu??"
Alwan mengarahkan pisau dapur itu ke arah pipiku menekan pipiku dengan pisau dapur, sungguh aku sangat takut
`
"Lo ngelaporin gue ke polisi!! Dan sekarang saatnya gue balas dendam sama lo"
`
Alwan mengangkat pisaunya dan.... Aku menutup mataku tidak berani melihat yang akan dilakukannya. Aku merasakan sakit di lenganku. Aku membuka mataku dan alwan tidak menusukku dia hanya melukai lenganku.
`
"Ha ha ha.. Takut lo?? Gue ga akan biarin lo mati lebih dulu. Lo harus liat anak lo dan suami lo mati dulu!!"
`
"Jangan .. Jangan lo sentuh mereka
berdua"
`
"Wow!! Ngancem lo? Liat tu anak lo"
Alwan yang menjambak rambutku
mengangkat sedikit rambutku lalu
membuatku menoleh ke arah kiri. Aku
melihat Rivan tengah pingsan dengan
darah di dahi dan kakinya,
`
"Rivan...." teriakku
`
"Entah deh anak lo itu mati apa gak! Tapi lo gak usa khawatir lo masih bisa bikin anak sama gue!! Karena suami lo pasti udah mati sekarang"
`
"Bajingan!! Apa yang lo lakuin ke iqbaal??"
`
"Iqbaal? Gue hanya memutuskan rem di mobil iqbaal !"
`
"Apa?" aku kaget mendengar pernyataan alwan.
`
Alwan menjambak rambutku lebih keras dan menyeretku. Aku memberontak dengan memukul - mukul tangannya namun alwan memukulku dengan balok kayu. Aku
merasakan pening di kepalaku. Darah
mengalir dari kepalaku. Alwan masih terus menjambakku menyeretku menuju lantai dua. Lalu dia mendorongku ke ranjang.
`
Alwan mengambil tali dan mengikat kedua tanganku dengan tali. Lalu mengikat tanganku pada pinggiran ranjangku. Aku hanya bisa menangis pasrah menerima perlakuannya
`
"Lepasiin gue wan.."
`
"Lepas? Enak aja lo!!"
Alwan menatapku dengan garang, dia merobek baju dan celanaku hingga aku hanya memakai bra dan CD. Alwan tertawa melihatku.
`
"Mari kita bersenang - senang sayang"
`
Aku menggelengkan kepalaku. Rasa takut menyelimuti aku dan tiba - tiba
`
"Aaaah... Ampunn..." teriakku. Aku tidak bisa bergerak tanganku diikat dan kini alwan sedang menggoreskan pisau itu ke depan tubuhku.
`
"Ha ha ha.. Kau membuatku lebih benafsu sekarang sayang,"
`
"Ssshh jangan menangis sayang, aku suka mendengar kau mendesah" lanjut alwan
`
"Lepaskan aku alwan aku mohon.. Maafkan aku"
`
"(Namakamu), taukah kamu aku mencintaimu sejak dulu. Tapi kamu meninggalkan aku demi Iqbaal. Aku hancur aku terluka!! Dan kau hadir kembali ke hidupku namun lagi- lagi kamu meninggalkan aku. Kamu benar - benar membuatku marah!! Kalau aku tidak bisa memilikimu maka iqbaal juga tidak akan pernah mendapatkanmu"
`
"Kamu gila wan.. Kamu gila!! Kamu ga
mencintai aku kamu ini hanya terobsesi olehku" Alwan berdiri dan mengambil ikat
pinggangnya. Aku bergidik ngeri
`
Plak!!!
`
"Aahhh.."
Alwan mencambuk tubuhku berkali - kali. Aku melihat dari cermin, samar - samar tubuhku penuh luka bekas cambukan. Alwan tertawa,
`
"Haha.. Ini menyenangkan"
Aku sudah kehabisan tenaga menanggapinya.
Kini alwan naik ke atas tubuhku dan
Tangan nya mengelus kewanitaan ku,aku tau alwan kali ini sedang di landa gairah. Aku
menggeleng meminta alwan mengurungkan
niatnya menyetubuhiku , saat alwan ingin memasukkan kejantanan nya ke kewanitaan ku,
Tiba - tiba.....
`
Dorr!!!
.
.
.
.
.
.
Bersambung...

INGAT : ini karya nya kak Sinta ,aku hanya meng edit + meng share ulang .NO BULLY !!
NEXT or STOP ??

2 comments: