Total Pageviews

Tuesday 28 March 2017

Cerita skandal cinta

" SKANDAL CINTA " (18+)
[Chapter 8]
.
Hay hay readers.. Maaf bunda ngaret udah beberapa hari. Biasa SIBUKKKK...
.

Author : Sinta Lestari
Editing : Bunda Pessek
.

Warning : cerita ini dewasa ,tapi kalau kalian tetep pengen membaca ,silahkan!! Jangan bully saya kalau kalian gak suka ,saya sudah memperingati kalian !!!!!
.

"Yey..!! Kita uda sampe horeee" ujar Rivan senang.
(Namakamu) dan iqbaal berjalan beriringan mengikuti Rivan yang berlari masuk ke dalam Vila. Iqbaal menarik badan (Namakamu)
agar berhadapan dengannya, tangannya menarik badan (Namakamu) agar mendekat ke
tubuhnya. Iqbaal tersenyum dan
mendekatkan wajahnya ke wajah (Namakamu).
Mereka berciuman lembut.
`
"Duh.. Momy dady jangan ciuman gitu" ujar Rivan tiba - tiba sambil menutup matanya.
Iqbaal melepas ciumannya dan melepas pelukannya pada tubuh (Namakamu). (Namakamu)
berjalan mendekati Rivan
`
"Aduh my boy.. Kamu ini deh ya ganggu mommy sama daddy aja" (Namakamu) mengacak acak rambut Rivan lembut.
Iqbaal berjalan kearah Rivan dan (Namakamu) lalu memeluk pinggang (Namakamu)
`
"Rivan gak Mau punya adik?"
(Namakamu) melotot kearah iqbaal dan mencubit perut iqbaal membuat iqbaal mengaduh kesakitan
`
"Aduuhh.. Mommy ini ahh masa daddy di cubit gitu. Mommy gak mau kasih si Rivan adik??" goda iqbaal
`
"Iqbaal...!!!!" (Namakamu) menatap iqbaal dengan garang.
Rivan tertawa terbahak bahak melihat kedua orang tuanya. Tiba - tiba ponsel iqbaal berbunyi.
`
"Sebentar daddy angkat telpon dulu ya" Iqbaal meninggalkan (Namakamu) yang sedang bercanda dengan Rivan untuk mengangkat telpon. Harusnya ponselnya di matikan saja.
`
"Halo"
"Maaf Pak, saya mengganggu" suara
sekretaris baru iqbaal menelpon
"Ya ada apa ya?"
"Ini pak ada yang ingin bertemu dengan bapak penting, membicarakan proyek di Kalimantan pak"
"Saya kan sudah minta cuti, suruh saja minggu depan balik lagi"
"Maaf pak, tadi saya sudah bilang seperti itu namun beliau tidak bisa. Lusa beliau sudah akan berangkat ke Jerman melakukan transaksi"
"Sebentar, ini siapa yang ingin bertemu saya?"
"Bapak alwan Pak"
"Apa? Alwan?"
"Bagaimana pak?"
"Baik saya akan menemuinya besok.
Malam ini saya akan balik ke Jakarta. Suruh saja beliau tunggu"
"Baik pak"
`
Iqbaal berpikir untuk apa alwan ingin
bertemu dengannya berdalih proyek??
(Namakamu) tidak perlu tahu akan hal ini, dia pasti tidak mengijinkan iqbaal bertemu dengan alwan jika tau.
`
"Siapa yang nelpon hun?" (Namakamu) memeluk tubuh iqbaal dari belakang. Iqbaal membalikkan badan menghadap (Namakamu)
`
"Dari kantor syang"
"Kenapa diterima sih kita kan lagi liburan" (Namakamu) mengerucutkan bibirnya. Iqbaal yang merasa gemas langsung menciumi bibir (Namakamu). (Namakamu) dengan bernapsu
membalas ciuman iqbaal, tangannya
melingkar di leher iqbaal. Namun iqbaal menghentikan ciumannya
`
"Kenapa di berhentiin sih? Kamu tau kan sudah lama sekali kita tidak....."
`
"Aku tau sayang.. Tapi maaf ya aku harus balik ke Jakarta"
`
"Hah??"
"Kamu tunggu di sini sama Rivan besok siang aku sudah balik lagi ke sini kok"
`
"Ih kamu kok tega?"
"Ini penting banget sayang maaf ya"
"Apa lebih penting pekerjaan daripada aku dan Rivan??" (Namakamu) mulai emosi
`
"Bukan begitu. Tolong mengertilah tidak akan lama kok"
`
"Baiklah" (Namakamu) beranjak meninggalkan iqbaal . Kesal sekali rasanya. Tapi apa boleh buat?
`
**
`
--- (Namakamu) POV ---
Rivan sudah tertidur sejak jam 8 malam tadi sekarang sudah jam 9 malam. Dan aku masih belum bisa tidur.
Tiba - tiba aku mendengar suara aneh dari arah dapur. Aku bangkit dari tempat tidurku dan keluar kamar. Seluruh ruangan nampak gelap karena lampu memang sudah
aku matikan. Semua pintu dan jendela juga sudah aku tutup. Masa iya ada maling sih?
`
Aku berjalan perlahan menuju dapur
pandanganku waspada menatap sekitar.
Aku sedikit berjingkat agar si Maling
tidak tau aku berjalan ke arahnya. Jarak dapur denganku kini sudah semakin dekat,
namun tiba - tiba aku merasa ada yang menghantam bahuku hingga aku jatuh tersungkur
`
"Aaah..."
Aku melihat orang yang memukulku
barusan. Alwan? Ya itu alwan aku yakin walaupun di sini nampak gelap. Tapi wajahnya? Wajahnya mengerikan dan di tangannya dia membawa pisau dapur
`
"Al-alwan.. Apa yang kamu...aaaaa"
Alwan menjambak rambutku dengan keras
`
"Kenapa lo? Takut liat gue?"
`
"Lepasiin gue!! Mau apa lo?" aku mulai
berontak.
`
Plak!!!
`
Aku merasa perih di sudut bibirku akibat tamparan keras dari alwan
`
"Aahh.." aku hanya bisa meringis
kesakitan
`
"Hay pelacur!! Lo itu udah berani -
beraninya ya ngehancuriin hidup gue!!!!"
`
"Apa mak- maksudmu??"
Alwan mengarahkan pisau dapur itu ke arah pipiku menekan pipiku dengan pisau dapur, sungguh aku sangat takut
`
"Lo ngelaporin gue ke polisi!! Dan sekarang saatnya gue balas dendam sama lo"
`
Alwan mengangkat pisaunya dan.... Aku menutup mataku tidak berani melihat yang akan dilakukannya. Aku merasakan sakit di lenganku. Aku membuka mataku dan alwan tidak menusukku dia hanya melukai lenganku.
`
"Ha ha ha.. Takut lo?? Gue ga akan biarin lo mati lebih dulu. Lo harus liat anak lo dan suami lo mati dulu!!"
`
"Jangan .. Jangan lo sentuh mereka
berdua"
`
"Wow!! Ngancem lo? Liat tu anak lo"
Alwan yang menjambak rambutku
mengangkat sedikit rambutku lalu
membuatku menoleh ke arah kiri. Aku
melihat Rivan tengah pingsan dengan
darah di dahi dan kakinya,
`
"Rivan...." teriakku
`
"Entah deh anak lo itu mati apa gak! Tapi lo gak usa khawatir lo masih bisa bikin anak sama gue!! Karena suami lo pasti udah mati sekarang"
`
"Bajingan!! Apa yang lo lakuin ke iqbaal??"
`
"Iqbaal? Gue hanya memutuskan rem di mobil iqbaal !"
`
"Apa?" aku kaget mendengar pernyataan alwan.
`
Alwan menjambak rambutku lebih keras dan menyeretku. Aku memberontak dengan memukul - mukul tangannya namun alwan memukulku dengan balok kayu. Aku
merasakan pening di kepalaku. Darah
mengalir dari kepalaku. Alwan masih terus menjambakku menyeretku menuju lantai dua. Lalu dia mendorongku ke ranjang.
`
Alwan mengambil tali dan mengikat kedua tanganku dengan tali. Lalu mengikat tanganku pada pinggiran ranjangku. Aku hanya bisa menangis pasrah menerima perlakuannya
`
"Lepasiin gue wan.."
`
"Lepas? Enak aja lo!!"
Alwan menatapku dengan garang, dia merobek baju dan celanaku hingga aku hanya memakai bra dan CD. Alwan tertawa melihatku.
`
"Mari kita bersenang - senang sayang"
`
Aku menggelengkan kepalaku. Rasa takut menyelimuti aku dan tiba - tiba
`
"Aaaah... Ampunn..." teriakku. Aku tidak bisa bergerak tanganku diikat dan kini alwan sedang menggoreskan pisau itu ke depan tubuhku.
`
"Ha ha ha.. Kau membuatku lebih benafsu sekarang sayang,"
`
"Ssshh jangan menangis sayang, aku suka mendengar kau mendesah" lanjut alwan
`
"Lepaskan aku alwan aku mohon.. Maafkan aku"
`
"(Namakamu), taukah kamu aku mencintaimu sejak dulu. Tapi kamu meninggalkan aku demi Iqbaal. Aku hancur aku terluka!! Dan kau hadir kembali ke hidupku namun lagi- lagi kamu meninggalkan aku. Kamu benar - benar membuatku marah!! Kalau aku tidak bisa memilikimu maka iqbaal juga tidak akan pernah mendapatkanmu"
`
"Kamu gila wan.. Kamu gila!! Kamu ga
mencintai aku kamu ini hanya terobsesi olehku" Alwan berdiri dan mengambil ikat
pinggangnya. Aku bergidik ngeri
`
Plak!!!
`
"Aahhh.."
Alwan mencambuk tubuhku berkali - kali. Aku melihat dari cermin, samar - samar tubuhku penuh luka bekas cambukan. Alwan tertawa,
`
"Haha.. Ini menyenangkan"
Aku sudah kehabisan tenaga menanggapinya.
Kini alwan naik ke atas tubuhku dan
Tangan nya mengelus kewanitaan ku,aku tau alwan kali ini sedang di landa gairah. Aku
menggeleng meminta alwan mengurungkan
niatnya menyetubuhiku , saat alwan ingin memasukkan kejantanan nya ke kewanitaan ku,
Tiba - tiba.....
`
Dorr!!!
.
.
.
.
.
.
Bersambung...

INGAT : ini karya nya kak Sinta ,aku hanya meng edit + meng share ulang .NO BULLY !!
NEXT or STOP ??

Video mesum murid dan guru

Murid Baru

.
.

Kini aku masuk sekolah lagi, yang pasti adapergantian ruang kelas, juga ada beberapa murid yang dipindah kekelas lain. Aku masih bersama didin, ruslan, dan alex. Ya, merekaadalah gangku sejak lama, sering kali kita menikmati tubuh wanita bersama

.Kulihat juga ada teman-temanku yang lain, tapi terlihat ada murid baru, ia seorang cewek berambut panjang, parasnya cantik sekali. Lalu pak guru datang,

“Selamat pagi anak-anak, kalian sekarang sudah kelas 3, jadi harap belajarnya lebih giat lagi, kalian kedatangan teman baru”.

Kemudian cewek itu maju kedepan dengan tersenyum manis dan memperkenalkan diri

,“Halo, perkenalkan namaku Alisa, aku murid baru disini, salam kenal”, Betapa kagetnya aku, namanya Alisa, mengingatkan ku pada cewek Bule yang pernah kunikmati dibali dulu.Ia lalu duduk didepanku, wah, tercium aroma parfumnya yang wangi. Sepertinya aku jadi suka padanya.

Beberapa hari pelajaran berjalan aku masih belum berani mendekatinya.

Lalu pada saat pelajaran biologi,kami jadi satu pasangan kelompok, wah memang tidak salah ia pasti jodohku.

“Alisa, mohon kerjasamanya ya”,

“Ah toni, kamu kan yang lebih pintar, aku nurut kamuaja yach, hehe”, Lagi lagi senyumnya yang manis membuatku kegirangan.Beberapa hari kemudian kami mendapat tugas kelompok, dan dikumpulkanbesok.

“Alisa, nanti sore kita kerjakan tugas biologinya ya, kamu tau rumahku tidak?”

,“mmm, oke ton, jangan lupasiapin materinya yach”. Lalu setelah pulang sekolah, aku segera merapikan rumah dan mempersiapkan materi.
“Ayah, habis ini ada temanku mau kesini, ada jajan ndak yah?”,

“Kamu persiapkan sendiri aja yon, ayah mau keluar, ada urusan” Sekarang aku sendiri dirumah, wah lagi lagi, ada aja kesempatan seperti ini.Sore itu Alisa sampai dirumah

,“ Toni, aku boleh masuk?”,

“Silahkan Alisa”. Ia memakai T-shirt dan rok hitam, tak ketinggalan aroma parfum yang wangi itu selalu tercium olehku.Kami menuju ruang keluarga dan mulai mengerjakan tugas.

“Ton, kamu lagi sendiri yach? Keluargamu kemana?”,

“Lagi keluar tuh, ini ada jajan Alisa, kamu coba deh, enak loh”. Kemudian ia meraih snack yang kusediakan, Ia menikmatinya sambil kulihat mulutnya yang menggemaskan itu bergerak gerak, kutahan diriuntuk tak menciumnya.

“Ton, materinya apa sih ini, bagian bagian tubuh ya?”,

“Iya, itu bagian tubuh manusia”,

“Tapi kok beda yach bagiantubuh laki laki sama perempuan?”,

“Iya dong, masak kamu gaktau? Kamu kan cantik dan m, aku cakep, hehe”,

“ iiih, bisa aja kamu ton” sambil ia mencubit pipiku, aiih, aku jadi malu.

“Ton, ini gambarnya kok dadanya perempuan lebih besar dari laki-laki?”,

“Loh iya, bagian bawahnya juga beda loh” sambil kucoba mencari kesempatan,
“Kok gitu yach? Punya ku ini udah agak gede sih”,

“bagus dong, kalo sering dipijit nanti juga bisa lebih gede lagi” Degh! Terlihat aku dan Alisa sama sama kaget mendengar kalimat gila yang kuucapkan.

“iiih, kamu bisa aja ton, hahaha”, ia tersenyum lagi, uuh cantiknya cewek berkulit putih mulus ini.

Setelah kami selesai mengerjakan semua tugas, ia pun bertanya

“ Ton, kamu kok pinter banget sih?”,

“Hehe, bisa aja deh kamu, udah biasa kok”,

“Jadi udah banyak yang naksir kamu yach?”,“Ah, ndak kok, aku jarang kumpul sama cewek cewek”,“Kaloo, aku naksir kamu boleh ton?” sambil kulihat ia malu-malu mengucapkan kata-kata itu.

“mmm, boleh aja sih, tapi Alisa apa mau sama saya?”,

“mmm, yaa…. Mau aja sih ton…” Ciaaaaah, menang besar ini gua.

“Ya udah kamu mau ndak jadi pacar aku?”,
“m…mau deh ton”, lalu ku raih dan kucium tanganya, ia hanya tersenyum.

Kemudian kami terdiam, lalu kucoba mendekatinya dan kami pun bericuman.
Hari-hari ku bersama Alisa pun akan segera dimulai.

Disekolah, Alisa mulai sering bercakap-cakap denganku, rasanya senang aku punya pacar cewek secakep Alisa.

Si Didin yang tidak tahan melihat cewek cantik pun mulai resah,

“Ton, elu kok jadi deket sih sama si Alisa?”,

“iya ton, dia sekarang pacargue”.

“Anjir, enak banget lu, dapet cewek cantik”,

“Lu gak usah iri, cari cewek sana jangan buat dinikmatin doing makanya”

.Alisa sekarang jadi sering main kerumah, ia juga sempat kukenalkan dengan ayahku.Suatu sore, ia main kerumah, saat itu ia sangat berbeda, ia memakai tanktop dan rok pendek, wah, ini pasti ada sesuatu.

“ Toni sayang, ayah mu ada?”,

“Ayah lagi kerumah nenek, adiknya menikah”,

“mmm, hari ini cerah yach”,

“mmm, iyaa…”.

“Ton aku mau Tanya nih”,
“Tanya apa yang?”,
“yang dulu itu, katamu kalau buah dada ku sering dipijat nanti bisa tambah besar, itu benar gak sih?”. Naaaah ini dia, ternyata ia sudah membuka pintu surga bagiku,
“Beneran itu, kamu… kamu mau coba kah? Biar… biar aku pijitin”,

“ mmm, iya deh yang, aku jadi penasaran”.

Lalu aku berada dibelakang Alisa, kurangkul dia, lalu kucium pipinya.Tangan ku segera menuju buah dadanya. Kuremas perlahan dari luar, sambil kucium lehernya. Ia mulai mendesah

,”mmfff, enak yang, terusin”.Ku teruskan menikmati buah dada Alisa, kumulai melepas tanktopnya, kini tangan ku sudah meremas buah dada itu secara langsung. Ku cubit putingnya yang berwarna pink, sambil kumenciumi tubuhnya.
“aaahhnn, toni sayang…nikmat banget deh…”,
“kamu mau yang lebih nikmat lagi ndak?”,
“mmmff, mau dong, apa yang?” kan yang atas udah nih, yang bawah kamu belum tau loh”,
“Yang bawah mana ton?”,
”Kemaluan perempuan dan laki-laki kan beda, coba kamu lepas pakaian mu”.
Lalu ia melepas pakaiannya, begitu juga aku.
“nah aku punya burung nih, lihat deh”,
“Kok berdiri gitu yang? Kemaluanku ini seperti lubang, kok basah yach?”,
“itu tandanya lubang vaginakamu minta dimasukin burung ku”,
“mmm… coba deh yang, enak kan?”,
“enak kok, coba kamu tiduran”. Alisa yang sudah tiduran itu kuciumi tubuhnya, ku elus elus pahanya.Kemudian kujilati bagian luar vaginanya. Ia mendesah keenakan. Kemudian dengan perlahan kumasukan kepala penisku kebibir vaginanya.
“Tahan dikit ya Alisa ku sayang, ini agak sakit dikit, nanti enak setelahnya”. Ku masukan penisku perlahan, wow, lubang Alisa sangat rapat, ia pasti masih perawan.
Perlahan kugesek kan penisku didalam vaginanya,lalu bleess, terasa aku merobek sesuatu didalam lubang itu.
“aaahhn, sakit yang aduh”,
“Tahan ya, Cuma bentar sakitnya, habis ini enak kok”. Terlihat darah perawannya keluar dari dalam vaginanya.Kini kumulai mempercepat gesekan penisku didalam vagina Alisa. Terasa sekali Penisku dijepit dengan erat oleh vagina Alisa yang masih rapat itu, sungguh nikmat luar biasa. Aku bergerak maju mundur dengan cepat.
Kulihat Alisa meremas buahdadanya sendiri, menahan kenikmatan yang ia rasakan,
“mmmfff, toni sayang…. Enak banget….aaahnnn…kamu memang hebat… uuughh!
” Ia mendesah dengan hebatnya.Beberapa saat kemudian Alisa sepertinya sudah klimaks,

”Yang… aku mau kencing… uuuuuugh” terasa air surgawi Alisa membasahi penisku didalam vaginanya,aku tetap terus menghantam vagina Alisa.
“Aku sudah klimaks Yang, kamu buka mulutmu dong”,
Lalu alisa membuka mulutnya dan aku mengarahkan penisku kedalam, dan Croooot crooot, aku menghujani mulut Alisa dengan air maniku.
“Telan aja Yang enak itu”,

.
“gleegh, mmmm… makasih yang, hari ini sungguh asyik, aku bisa menikmati momen indah bersama mu”,
“Terima kasih Alisa, kamu memang Cewek terhebat didalam hidupku”.
.
.
Kami pun berpelukan dengan penuh cinta.
Lalu Alisa pergi mandi dan ternyata ia masih mau menikmati penisku.

Ia mengulum penisku dengan mulutnya dikamar mandi. Beberapa saat kemudian dia pulang dengan senyum manis dibibirnya. Beruntungnya aku memiliki pacar secantik Alisa, Kini hidupku semakin indah.

.
.
.
*** Tamat***

Ngentot tante semok

ANAK NAKAL Part 1

Namaku Doni. Aku anak nomor 2 dari tiga bersaudara. Kami adalah keluarga yang alim. Ayahku sendiri seorang yang ta'at beragama. Kakakku seorang aktivis di kampus. Kami benar benar keluarga yang religius. Aku? Aku sebenarnya kalau dilihat dari luar religius, tapi dibalik itu aku cuma anak biasa saja. Ndak sebegitunya seperti kakak perempuanku.

Kakakku bernama Kak Vidia. Adikku bernama Nuraini. Ibuku? Oh ibuku ini seorang ustadzah. Aku sendiri dikatakan anak nakal oleh ibuku, aku menyebutnya bunda. Ayahku sering menasehatiku untuk tidak bergaul dengan anak-anak geng. Tapi apa boleh dikata, dari sinilah aku banyak mengenal dunia. Memang sih, aku bergaul dengan mereka, tapi tidak deh untuk berbuat yang aneh aneh. Walaupun aku bergaul dengan mereka tapi aku sadar koq norma-norma yang harus dijaga. Aku bahkan sangat protektif terhadap saudari-saudariku. Ada temenku yang naksir saja langsung aku hajar. Makanya sampai sekarang banyak orang yang takut untuk mendekati kakakku maupun adikku. Menginjak kelas 2 SMA, keluarga kami berduka. Ayahku kecelakaan. Ketika pulang kantor beliau dihantam oleh truk. Ia berpesan kepadaku agar jadi anak yang baik di saat-saat terakhirnya. Kami semua bersedih. Terutama bunda. Ia selalu menyunggingkan senyumnya tapi tak bisa menyebunyikan raut wajahnya yang sembab.

Otomatis setelah meninggalnya ayah, keluarga kami pun banyak berubah. Karena semakin bergairah, aku pun melepas celanaku sehingga bagian bawah tubuhku tak terbungkus sehelai benang pun. Penisku sudah mengacung tegang. Urat-uratnya mengindikasikan butuh dipuaskan. Aku arahkan jemari bunda untuk menyentuh penisku, Ohh...lemas aku. Lembut sekali jemari beliau. Aku tuntun tangannya untuk meremas telurnya, aku makin keenakan. Seandainya beliau bangun dan mau melakukannya kepadaku tentunya lebih nikmat lagi. Aku kemudian naik ke ranjang. Aku berjongkok di depan wajahnya. Penisku aku gesek-gesekkan di pipi, hidung dan bibirnya yang agak terbuka itu. Aku sangat bergairah sekali. Selain itu juga takut ketahuan. Aku buka mulutnya, lalu kucoba masukkan kepala penisku, uhhhh....nikmat banget. Walaupun tak muat, aku buka mulutnya lagi, tangan kiriku mengangkat kepalanya dan tangan kananku membuka mulutnya lebih lebar, lalu kudorong penisku masuk.

Aku melihat jam dinding, oh tidak, setengah jam lagi bunda akan sadar, tak sadar aku sudah lama ngentotin bunda. Aku bergegas memakaikan lagi pakaiannya. Jilbabnya yang terkena sedikit sperma aku bersihkan juga. Aku memakaikan lagi branya, tapi entah kenapa aku terangsang lagi. Maklum masih perjaka dan ada mainan baru. Aku lalu melakukan titfuck. Dada bunda mengocok penisku, aku melakukannya sambil sesekali menengok jam dinding, masih ada waktu, aku harus cepat. Aku bantu payudara bunda untuk mengocok penisku, dan aku keluar lagi, spermaku muncrat di belahan toket bunda. Tapi jumlahnya ndak sebanyak tadi, karena mungkin sudah mulai kosong kantong produksinya. Aku segera bersihkan cepat-cepat, kuposisikan tubuh bunda seperti tadi tidur, aku berpakaian lalu keluar dari kamar bunda. Aku lalu mandi dan membersihkan diri.

Paginya aku bangun, kemudian ingin ke kamar mandi. Saat itulah aku dikejutkan karena ternyata bunda ada di dalam kamar mandi telanjang, bener-bener polos. Aku terkejut dan mematung. "Doni!!??" bunda terkejut.
"Oh, maaf bund," aku segera menutup pintu kembali.
Untuk beberapa saat aku diam di depan pintu kamar mandi. "Biasanya Doni mandi duluan, ndak tau kalau bunda mandi duluan. Habis bunda ndak ngunci sih."
"Kamu mau mandi?" tanyanya. "Masuk aja!"
"Lho, bundakan di dalam," kataku.
"Gak papa, sama bunda sendiri koq malu?" katanya.
Aku agak ragu, tapi kemudian aku pun masuk. Bunda melirikku sambil tersenyum.
"Ndak usah malu, copot sana bajunya."
Aku pun mencopot seluruh pakaianku. Bunda menyiram badannya di bawah shower. Terus terang hal itu membuatku terangsang banget. Penisku langsung menegang. Dan setan pun masuk ke otakku, aku melihat bundaku seperti seorang bidadari, segera aku memeluknya dari belakang, penisku yang sedang tegang maksimal menempel di pantatnya.
"Ohhhh.....!" mulut bunda membentuk huruf O, menganga merasakan sesuatu yang selama ini ia inginkan. Ia memelukku, dada kami beradu dan aku memanggutnya. Bunda merebahkan dirinya lagi. Aku menindihnya. Aku peluk bundaku.
"Bunda, Doni masuk lagi. Masuk lagi ke tempat Doni lahir," kataku. "Doni...ohh....iya, iya,....sudah masuk, rasanya penuh....ohhh,"
kata bunda.

Aku lalu menaik turunkan pantatku. Penisku otomatis menggesek-gesek rongga vaginanya yang becek. Kami berpandangan, mata kami beradu. Pinggul bunda bergerak kiri-kanan membuat penisku makin enak.
"Bunda, bunda... ohh.... perjaka Doni buat bunda.... ohh... enak bunda.... bunda apain penis Doni?" tanyaku sambil melihat matanya.
"Anakku, ohh.... bunda enak banget, kepingin keluar lagi, ohh.... bunda ndak pernah keluar berkali-kali seperti ini.... ohh... aahhh.... sshhh," bunda menatapku lekat-lekat.
Kening kami menempel. Bibir kami saling mengecup berkali-kali. Tak hanya di situ saja, aku sesekali menghisap puting susunya. Keringat kami setelah mandi keluar lagi. Tubuh bundaku yang seksi ini membuatku makin bersemangat untuk menyetubuhinya. Bunda.... aku ingin menghamilimu.
"Bunda... ohhh... keluar.... ahh... ahh... di mana?" tanyaku.

Bersambung ...

Cerita sex birahi pembantu

Cerita Seks Melayani birahi sex pembantuku
Cerita Dewasa ngentot pembantu ini terjadi saat aku dan suamiku pindah ke suatu daerah di Sumatera Selatan. Sebagai pengusaha yang sukses, suamiku membuka sebuah perkebunan di daerah itu. Sedang kedua anak kami kutitipkan di tempat neneknya di Padang. Di kota ini aku tinggal dan sengaja ikut suami. Sebagai pengusaha, ia ingin kudampingi sehingga tidak merepotkannya untuk pulang pergi ke Padang menemuiku. Anakku yang pertama berumur 6 tahun dan yang kedua berumur 5 tahun. Sekali sebulan aku pulang menemui kedua anakku.
Di rumahku kini aku tinggal dengan dua orang pembantu. Yang satu perempuan, sementara satunya lagi seorang laki-laki yang bertugas menjaga rumah sekaligus membersihkan mobil dan taman di rumahku ini. Laki-laki itu namanya Oding. Ia dipekerjakan oleh suamiku karena di daerahku ini amat sering terjadi perampokan. Masyarakatnya pun masih terbelakang. Pak Oding sangat disegani oleh masyarakat desa ini. Umurnya 52 tahun. Badannya sangat kekar. Hanya kakinya yang pincang sebelah akibat berkelahi dengan perampok beberapa tahun yang lalu. Para perampok itu berhasil dikalahkannya. Hanya saja satu kakinya pun menderita kelumpuhan akibat bacokan.
Setiap minggu, suamiku pergi ke perkebunan selama 1-2 hari dan bermalam di base campnya. jadi aku terpaksa tinggal sendirian di rumah ini bersama kedua pembantuku. Letak rumahku di desa ini jauh dari pemukiman penduduk lainnya. Tidak heran jika malam hari amat sepi dari kebisingan. Saat ini umurku menginjak 29 tahun dan suamiku 31 tahun. Kami dulunya kuliah bersama-sama. Suamiku memilih jadi pengusaha dan aku disarankannya menjadi ibu rumah tangga, karena segala kebutuhan hidupku telah tercukupi olehnya. Suamiku amat pengertian dan mencintaiku. Hampir dua kali seminggu kami selalu melakukan hubungan suami istri yang sering membuatku puas dan orgasme. Ini membuatku tambah mencintainya. Meskipun telah memiliki dua orang anak namun kami tetap mesra dan hangat.
Suatu saat suamiku sedang ke Jakarta untuk beberapa hari. Terpaksalah aku tinggal dan ditemani kedua pembantuku. Saat itu aku merasakan ada yang lain pada diri pembantuku yang laki-laki. Pak Oding sering mencuri pandang terhadapku. Sebagai majikannya, aku anggap bisa saja namun lama-kelamaan aku merasa jengah juga. Aku maklum, sebab sebagai laki-laki normal, Pak Oding tentu juga memiliki nafsu dan keinginan, namun aku tidak mungkin berselingkuh dengan pembantuku. Aku tidak mau mengkhianati suamiku.
Suatu saat, ketika aku mau ke pasar dengan menyetir mobilku, Pak Oding mencuri pandang ke arah dadaku, yang saat itu agak rendah belahannya. Bulu kudukku agak merinding melihat matanya yang melotot memandang dadaku.
Suamiku, karena kesibukannya, kini jarang sekali memberiku nafkah batin. Sebagai wanita normal, aku sebetulnya menginginkannya. Pada malam hari, suamiku mulai selalu pulang dalam keadaan capai dan terburu-buru.
Suatu hari, suamiku kembali ke perkebunan. Diperlukan waktu 4 jam untuk pergi ke sana. Hari itu cuaca hujan disertai guntur, namun suamiku tetap pergi karena ada yang perlu ia atur dengan para petani di perkebunan.
Malam itu, aku tidur sendiri di kamarku yang cukup luas. Aku tak bisa tidur. Gairahku menghentak-hentak. Aku menjadi pusing dan mencoba keluar kamar untuk minum, dengan harapan akan dapat menurunkan gairahku.
Di ruang belakang, aku mendengar suara televisi hidup. Aku pun pergi ke situ. Rupanya Pak Oding belum tidur dan masih nonton. Sedangkan pembantuku yang wanita tadi siang pulang ke kampungnya karena ada keperluan. Jadi di rumah itu sekarang yang ada hanya aku dan Pak Oding.
Lalu kusapa dia, “Oooo, Pak Oding belum tidur ya?”
“Belum, Bu… Acaranya bagus, nih,” katanya lagi, sambil tiduran di lantai.
Lalu aku ikut duduk juga di lantai yang beralaskan permadani itu untuk nonton. Saat itu aku mengenakan kimono tidur.
“Bu, Bapak pulangnya kapan? Udah malam kok belum juga pulang?” kata Pak Oding.
“Besok, Pak,” kataku, “Ada urusan penting di perkebunan.”
“Oooo…” Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Lalu ia berkata, “Kasian juga Ibu tinggal sendirian. Malam lagi… Apa ndak takut, Bu?”
“Oooo….. Nggak lah, Pak… Kan ada Bapak…. yang menjaga,” jawabku.
Dueeeerrrrrrrrrrrr!!!!!!… Terdengar bunyi petir yang diiringi hujan dan angin badai. Aku agak takut juga, namun tidak kuperlihatkan. Terbayang olehku kalau-kalau Oding memperkosaku saat ini.. Ihhhh ngeri, pikirku. Lalu aku beranjak ke kamarku…
“Kemana, Bu?” Tanya pak Oding.
“Saya tidur dulu…” Jawabku.
“Awas lho, Bu… Ada hantunya…!” katanya.
“Husyyyyy… Bapak ini koq nakutin saya?” kataku.
“Bukan begitu, Bu. Kan Ibu dengar sendiri bunyi itu,” katanya lagi.
Aku diam dan coba mendengarkannya… Memang ada suara gemerisik, namun tak jelas apakah karena hujan atau bukan. Aku merasa takut dan minta Pak Oding menemaniku…
“Pak… tidur di kamarku aja.. tapi dilantainya ya?” kataku.
“Baiklah, Bu….” Jawabnya sambil berdiri dan mematikan televisi. Pak Oding berjalan tertatih-tatih, karena kakinya memang pincang. Ia pun masuk kekamarku dan aku berikan sebuah bantal kepadanya. Aku tidur diatas ranjang yang besar dan kosong.
Mataku tak mau terpejam. Oding pun aku lihat belum tidur. Lalu kami bercerita tentang berbagai hal, mulai dari pekerjaanya sampai ke keluarganya di kampung.
“Bu… malam ini apa nggak kedinginan,” tanyanya.
Aku pikir ini pertanyaan yang kurang ajar dari seorang pembantu kepada majikannya.
“Nggak,” kataku singkat.
“Pak Oding Gimana? Mau selimut?” tawarku.
“Tidak usah, Bu,” tolaknya.
Aku turun dari ranjangku dan duduk di lantai dekat Oding.
“Mataku tak mau tidur, Pak”
“Masih takut, Bu?” tanyanya sambil duduk juga dekatku.
Lalu tangannya melingkar di bahuku. Aku kaget dan menepiskannya.
“Jangan, Pak. Saya kan istri Bapak, majikan kamu?” kataku.
“Maaf, Bu,” katanya lagi sambil menjauhkan dirinya dariku.
Namun entah kenapa di malam yang dingin dan suasana yang redup itu, tanpa kusadari, aku akhirnya pasrah dalam pelukan Pak Oding yang adalah pembantuku, pembantu haus sex yang butuh pelampiasan.
Aku tahu ia sudah lama berminat pada diriku. Aku yang sedang dilanda kesepian akhirnya tergoda juga untuk berhubungan intim dengan Pak Oding. Apalagi suasana saat itu sangat mendukung.
Beberapa saat setelah kutolak, malah aku yang lalu merapatkan tubuhku ke tubuhnya. Saat itu Pak Oding agak kaget namun ia dengan cepat dapat menangkapnya. Ia pun kembali melingkarkan tangannya di bahuku. Kali ini aku tak menolak. Beberapa waktu kemudian, kurebahkan kepalaku di bahunya yang bidang.
Tampak jelas bahwa Pak Oding sangat senang mendapatkan kenyataan itu. Tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung mengerti lampu hijau yang kuisyaratkan padanya. Tangannya pun lalu mulai berani bergerilya ke sekujur tubuhku yang dibalut kimono sutra. Akhirnya aku tak bisa berbuat apa-apa untuk menolaknya saat ia lepaskan satu per satu kimono tidurku hingga aku tak berpakaian sehelai benang pun.
Di malam itu aku pasrahkan setiap rongga tubuhku yang putih mulus ini untuk dicumbui pembantuku yang sudah tua ini. Malam itu pun aku terima keperkasaan permainan yang disuguhkan Pak Oding kepada tubuhku. Dengan sukarela, malam itu aku disenggamai oleh Oding. Aku pun menikmati setiap hentakan kelamin Pak Oding yang bergerak-gerak di dalam kemaluanku.
Buah dadaku pun tidak luput dari jamahan tangan kasarnya. Malam yang dingin itu, membuat kami bersama-sama sampai di pendakian birahi. Tubuhku dan tubuh pak Oding sama-sama basah oleh keringat dan saling bercampur.
Aku tidak berpikir tentang kekayaan dan wajah laki-laki yang menggauliku malam itu. Yang aku pikirkan adalah kepuasan ragawi yang diberikan pembantuku. Meskipun kakinya cacat namun ia amat perkasa mengaduk-aduk vaginaku.
Ada juga terbersit rasa penyesalan di dadaku karena telah mengkhianati suamiku dan menyeleweng dengan ngentot pembantu ku yang sudah tua ini. Sampai menjelang pagi Pak Oding tidak henti-hentinya terus mengaduk-aduk kemaluanku dengan penisnya yang panjang dan besar.
Semenjak kejadian itu, aku jadi terperangkap oleh permainan seks yang diberikan Pak Oding. Dengan suatu kode saja, ia akan tahu arti dan keinginanku. Di ranjang yang biasanya aku tiduri dengan suamiku ini, aku serahkan kehormatanku sebagai istri kepada Pak Oding bulat-bulat. Sampai saat ini aku masih selalu menjalaninya bersama dengan Oding saat suamiku ke Jakarta atau ke perkebunan.

Cerita sex 18+ dengan ibu muda

Pesta Seks Ibu Muda Tetangga Rumah
Cerita Dewasa ini menceritakan sebuah pesta seks yang dilakukan oleh ibu-ibu muda disuatu kompleks perumahan di Jakarta. Seperti layaknya dinegara barat, para ibu muda istri pengusaha-pengusaha tajir itu tanpa melakukan hubungan seks rame-rame dengan para tetangga laennya. Nah.. langsung saja baca sendiri, berikut ini ceritanya… Aku tinggal disuatu kompleks perumahan kelas menengah , tidak terlampau besar, kurang lebih dihuni oleh 150 keluarga kelas menengah keatas . Hanya beda 1 jalan dari rumah , dipojokan terdapat rumah yang sangat asri yang ditempati oleh keluarga pak Juli seorang pengusaha tanggung yang kegedean belagunya . Biarin deh dia belagu terus yang penting bokinnya cing…kutilang ( kurus tinggi langsing ) , kulitnya kuning , rambutnya hitam abis dan matanya tuh…geunit pisan .
Dikompleks diantara Bapak – bapak muda pembicaraan mengenai bokinnya Pak Juli enggak pernah kering , giliran yang rumahnya ketiban arisan Ibu-ibu kompleks pastilah sang Bapak selalu stand by dirumah . Enggak lain enggak bukan soalnya Mbak Candra begitu namanya , terkenal kalau pakai baju paling berani , pakai rok mini baju rendah belahannya dan paling sering ngongkong duduknya . Yang lebih gile lagi kalau dia tahu sang Bapak ada dan ngelirik doi , secara sengaja dia pamerin CD nya yang sumpah jembutnya sebagian betebaran nongol keluar dari pinggiran CD-nya .
Bulan lalu , rumah gue yang ketiban rejeki ngadain arisan , so pasti gue pura -pura repot bantuin bokin nyiapin segalanya , tau dong gue musti tampil keren abis , jeans Versace dan baju gombrong Guess sengaja gue lepas kancing atasnya , biar sexy katanya .
Bener aja , gue liat si Mbak Candra duduk dipojokan menghadap kamar kerja gue yang pintunya gue buka setengah aja .
Sambil menghadap komputer secara nyamping gue bisa melihat kearah ruang keluarga , khususnya kearah doi duduk . doi sore itu pakai rok mini hitam kontras dengan kulitnya dan pakai baju beige yang ketat , tapi bahannya alus banget . Gue masa bodo deh denger ibu – ibu berkicau yang penting gue bisa liat terus Mbak Candra yang sesekali juga ngelirik gue , kalau bertatapan gue senyum doi juga dong .
Mulailah doi buka jepitan pahanya , asli coy celana dalemnya yang krem keliatan , tengahnya keliatan item pasti karena jembutnya yang lebat , dan duile itu jembut gimana sih koq pada berurai keluar .
Tiba – tiba doi ngedipin gue , terus gue bales ngedip sambil julurin lidah , eh dia malah senyum senyum dan sambil meremin matanya seperti orang kalau lagi keasyikan di toi .Gue makin nekad , sekarang gue ngadep kedia sambil ngangkang dan secara atarktif gue usap-usap tongkol gue dari luar celana ,terus gue kasih kode supaya dia menuju kamar mandi , belagak kencing lah .Doi ngangguk , terus dia samperin bokin bilang mau numpang kekamar mandi .Gue dan doi tahu banget , dikamar mandi luar masih dipakai sama ibu Agus yang gendut dan beser melulu .
” Mas , ini ibu Candra mau numpang kekamar mandi yang disini ” bini gue dengan polos ngajakin doi kekamar mandi yang ada diruang kerja gue .
” Ya nih Pak Luki , abis kamar mandinya masih lama rasanya dipakai Ibu Agus ”,Numpang ya , abis udah enggak tahan kebanyakan minum ” biasalah doi basa-basi biar enak dikupingnya bokin .
” Silahkan Bu , tapi enggak papa khan saya nerusin kerja dikomputer , maklum Bu belum jadi pengusaha seperti Pak Juli ”
” Ah Pak Luki bisa aja ” kata doi sambil nyelonong kekamar mandi gue .
Dasar otaknya juga pinter dalam hal berselingkuh , doi buka pintu kamar mandi setengah dan bilang ” Pak Luki , ledengnya rusak ya ? ” bokin gue masih ada lagi disitu . ” Mas coba liat dulu deh , bantuin Ibu Candra , malu-maluin aja kamar mandinya ” bokin gue setengah ngomel . ” Biar dibantu sama Mas Luki ya Bu , dia yang sering pakai kamar mandi itu ” terus bokin balik lagi kekamar tengah , soalnya bokin musti tanggung jawab dong sama rakyat arisannya .Dengan belagak males – malesan gue berdiri , eits tongkol gue masih ngaceng lagi , ah cuek deh .
Mbak Candra ngelirik juga dan secara refleks doi ngeraba selangkangannya , anjir….terang aja itu tenda celana gue makin tinggi ,
“Hayo , celananya kenapa tu” dia berbisik waktu gue masuk kekamar mandi .
“Kamu sih bikin aku horny , jadi aku yang sengsara deh , mana pakai jean lagi ” gue nekad ngomong gitu sambil ngeraba paha mulusnya . Gilanya doi bukannya marah malah bilang ” Ya , kalau dibagian itu sih belum asyik ”
” Abis yang mana dong kalau asyik ” gue masih setengah berbisik menyelusurin pahanya kearah memiawnya yang bejembut gila .
” Nah yang itu baru asyik , kamu juga kalau saya gituin juga asyik lah ” gantian doi yang ngelus tongkol gue dari luar sambil coba – coba buka retsleitingnya . Busyet gila juga ini perempuan , mana bau Isei Miyakenya merangsang banget .
Gue enggak tahan , ” Mbak ngent*t yuk ” kata gue edan-edanan . ” Ayo , kapan dong , mending berani lagi ” tangannya sekarang udah masuk kedalam jeans gue dan mulai narikin halus tongkol gue .
” Eh , siapa takut apalagi kalau ngent*tnya bareng Mbak ” gue sekarang udah berhasil masukin jari kedalam memiawnya yang basah dan lembab . ” Besok ya , kekolam renang Ancol , jam 10 ”
Besok jam 10 kurang seperempat gue udah stand by diparkiran kolam renang, gue telepon dia dengan no yang dikasih kemarin secara rahasia .
” Mbak , aku udah sampe nih , kamu dimana ” gue rada was was juga kalau doi enggak dateng .
” Ini aku baru mau masuk, tungguin ya , tongkolnya udah ngaceng lagi belum ” sialan ngetest gue kali , tapi koq kedengarannya rame banget sih ada yang cekikikan dibelakangnya .Mati gue , jangan – jangan gue mau dijebak , siapa tau dia bawa bokin gue juga .
” Kamu sama siapa sih , koq rame banget , gue jadi bisa enggak ngaceng lagi nih ”
” Janjinya gimana sih , katanya mau ML eh kamu bawa orang lain ” setengah kesel gue ngomong ditelpon .
” Pasti deh janjinya , pokoknya asyik banget kamu nantinya ” dia ngalemin gue .
Enggak sampai 10 menit , mobil Honda putihnya mendarat persis disamping mobil gue .
” Surprise , nah ketauan ya enggak ngajak – ngajak kita ” suara 2 Ce temennya Candra teriak bareng .
Waduh pucet banget gue , karena ternyata yang diajak juga tetangga gue , Mbak Rina bininya pak Joko dan Mbak Ita bininya
pak Raja . Salah tingkah abis gue . ” Eh , kaget ya , take it easy aja , khan udah kenal , asyik-asyik aja deh pak Luki , eh kalau diluar Mas Luki dong ” Mbak Ita yang mungil dan putih ( persis banget Kris Dayantie ) itu nyerocos aja membuat suasana jadi enggak tegang . ” Enggak deh kita bilangin sang istri ” si Rina yang body dan facenya seperti Dian Nitami nambahin , ya gue makin ngerasa siep banget dong . Tapi kewaspadaan tetap dipertahankan jangan lengah man .
Setelah basa basi bentar , ” Udah ya , pokoknya enggak ada yang boleh tahu selain kita – kita ya Mas ” Rina sekarang yang
membuat gue makin PD . ” Pokoknya enjoy aja deh , kita bertiga udah kompak berat lho ” Candra tanpa sungkan ngegandeng gue
menuju loket . ” Khan gue yang janjian sama Mas Luki , elo pada jangan ngiri ya , entar juga kebagian ” .Kepala jalan sekarang si Rina , doi pesen kamar ganti dan bilas keluarga . Sekalian pesan ban renang 2 buah yang guede banget . Ampun , ide apalagi sih . Seolah kita sekeluarga enteng aja mereka ngajak gue masuk bareng keruang ganti dan bilas .
Denngan tenang mereka buka rok , baju dan terus BH , sialan mereka tenang aja seolah gue enggak ada disitu .
Gila aja kalau gue enggak ngaceng liat Candra , Rina dan Ita yang umurnya sekitar 30 an pada memamerkan bodynya .
” Eh , Mas Luki mau berenang atau mau nonton kita streap tease ” kata si Ita sambil buka BH putih transparantnya .
” Ya terang mau berenang dong , tapi aku maunya sih bilas dulu ah , masak langsung berenang ” gue akal – akalan supaya mereka juga mau berbulat ria , tanggung amat baru liat toket dan setengah body .
Gue buka baju dan celana , begitu tinggal CD mereka teriak bareng ” Asyik ya , udah ngaceng ”
” He eh abis kalian sih begitu merangsang dan mempesona ” kata gue sembarang siap – siap mau buka CD gue .
” Ah enggak fair nih , masak jadi aku duluan yang telanjang , barengan dong jadi aku enggak malu ”
” Hu…maunya tuh , ya Candra kamu khan yang punya ide , kamu dulu dong…mana jembutnya aduh udah pada keluar tu ”
kata si Ita sambil narikin jembutnya Candra yang nongol terus dari pinggiran CD .
” Aku sih Ta prinsip , sekali buka celana pantang kalau enggak di……”
” Joss !!!!! ” Ita dan Rina seperti koor nerusin apa maunya si Candra .
” Ia deh , gue juga malu khan kalau keluar kamar ganti nanti swempaknya ada tenda mancung “. Cari pembenaran dong .
” Bisa bubar orang dikolam nanti , elo pada mau ya gue jadi tontonan ” gue belagak memelas sambil nunjukin si Monas.
Supaya enggak kaku , gue datengin si Candra yang masih berdiri dekat gantungan baju , gue peluk doi dengan kedua tangan dibagian pantatnya , gue cium bibirnya ala French kissing , lidah saling ketemu .
” Wow , nafsu nih ya ” si Ita ngeledek . Asyik banget deh pantat si Candra yang nonggeng gue remes – remes , tempelin abis mekinya dengan tongkol gue , Candra langsung horny pingggangnya digoyang yang otomatis mekinya berputar diatas tongkol gue .
Sekitar 3 menit adegan itu gue pertahankan , sebenarnya gue udah nafsu banget mau langsung masukin tongkol gue kememiawnya
Candra yang gue yakin udah basah . Sabar cing gue musti cool dong , pasang strategi soalnya masih ada 2 nonok lain menanti .
Perlahan gue melorot , dengan tetap mata memandang dia tangan gue pindah berputar meremas perlahan toketnya yang pentilnya
relatif masih belum gede . ” Eh elo jangan ngiri , sementara belum dapat giliran elo pada meremas sendiri aja dulu ” masih sempat juga Candra ngeledek temannya yang terpana melihat gue yang sambil meremas toketnya sambil usaha jongkok depan dia , pakai gigi gue tarik perlahan CD nya . ” Enak ya Can remasannnya Mas Luki ? ” Rina bertanya tanpa arah karena gue tau dia juga tanpa
sadar meremas dan memilin pentil toketnya .
” Kita suruh buka sendiri ya ” Ita protes narik sedikit CDnya sambil tangannya ngobel memiawnya sendiri .
” Sini dong sayang , tangan gue enggak sampe kalau elo pada jauh – jauh ” Gue enggak bisa ngomong panjang lagi karena Candra narik kepala gue kearah nonoknya minta dijilat , setelah CDnya melorot sampai dengkul kakinya .kesampean juga gue jilatin dan rasain nonoknya Candra yang jembutnya gilaaaaaa !!!!! Itilnya agak gembung , merah banget , gue tahu setelah berupaya keras menepis bulu jembutnya .
Sejenak ruang ganti sunyi , sambil ngejokil abis liang kenikmatannya Candra gue solider untuk pelorotin CD nya Rina dan Ita barengan , dan inilah pemandangan matanya pemirsa sekalian :
Candra , toketnya 34 bentuknya bagus banget , pentilnya agak gede kecoklatan , kulit seluruh bodynya coy kuning kencang mengkilat , bagian pantat ada sedikit selulit , jembutnya…khan udah tau elo pada en bulu keteknya idem ditto. Yang jelas enggak rapi , serabutan menutup semua bagian memiawnya mendekati puser . Sambil ngedorong pantatnya kedepan supaya lidah gue bisa lebih dalam masuk kelobang nonoknya , dia terus mendesah , kaki kananya ngegesek pelan tongkol gue dari luar CD , sambil usaha masuk dari samping CD .Rina , yang gue pelorotin pakai tangan kanan , toketnya gede agak panjang seperti pepaya , kulitnya sawo matang , maklum Jawa Solo sepertinya , bulu ketek anti cukur , serabutan disekitar susunya yang 36 . Pentilnya agak masuk kedalam .
Pahanya kencang , tinggi sekitar 170cm , jembutnya keriting rapi , diatur sekitar lobang nonoknya ( Sering berbikini kali..)
Lobang nonoknya memanjang , dibawah lipatan perut ada bekas jahitan Caesarnya .
Doi terus meremas susunya sambil liatin tangan gue yang lagi berusaha nurunin CD pinknya .
Supaya cepat , doi ikut ngebantu nurunin CDnya . Ita , siimut , tinggi sekitar 158 lah , jembutnya paling jarang jadi bagian dalam memiawnya yang merah muda gampang keliatan , toketnya kecil kenceng ukuran 32 , perutnya rata , paling kalem keliatannya tapi tangannya aktif terus megangin bokongnya sendiri , jangan – jangan doi paling hobby dibol dari belakang .
” Ya kamu pada mandi dulu deh dishower ” kata gue pelan , sambil menjilat sisa juicenya Candra yang ada disekitar bibir gue .
Candra enggak bereaksi , dia nuntun gue ketempat duduk , pas gue duduk dia jongkok didepan gue dan brebet dia tarik CD gue ,
dia pandangin seluruh kostruksi tongkol gue ,” Jangan kelamaan Can , langsung maenkan , tunjukan kecanggihannya , apa perlu gue nih yang terjun ” Rina sewot ngeliatin Candra yang masih memandang tongkol gue sambil ngurut dari arah palkon kepangkalnya , tanpa komentar sambil tangan kirinya kasih kode enggak perlu , langsung tongkol gue mulai dijilatin perlahan . Seluruh kepala tongkol gue ( helmnya ) dijilat berputar , doi tau bagian yang paling enak yaitu dibagian bawah Palkon sekitar sambungannya . Cairan bening gue dijilatin sambil matanya memandang arah mata gue , seolah butuh pengakuan atau komentar
Gue cuma bisa angkat 2 jempol , bravo go ahead Can .
Selanjutnya cepet banget lidahnya bergeser enggak berhenti menari disekitar batang tongkol , begitu dikemot kedalam mulutnya yang memang sexy dia keluarin cadangan ludahnya , jadi rasanya tongkol gue berenang didalam air ludah , enggak ada rasa gigi Cing , belajar dari banci Taman Lawang kali .
Gue udah seperti kura – kura yang dibalik , kaki gue kelayapan , gue tumpangin diatas pundaknya sambil kalau gue udah enggak tahan kepala si Candra gue bekep abis sama paha gue .
” Rina – Ita sini dong , gue mau nih megangin tetek dan nonok kamu ” Enggak sampai 2 kali order mereka langsung nyamperin gue dan Candra . Si Rina nyodorin susu pepayanya minta gue isap dan siimut Ita ngangkat kaki sebelah keatas bangku , berdiri disamping gue dan minta dirojok nonoknya dengan telunjuk gue yang masih bebas karena belum ada order .
Gue pegang nonoknya yang merah sudah rada becek , maklum turunan Cina , begitu telunjuk gue masuk dia yang gerakin pinggulnya maju mundur kaya lagi ngent*t aja gayanya .
Doi merem melek ngerasain bulu – bulu yang ada ditangan gue , tangannya ngusap pentil susu gue secara beraturan .
Bibirnya ngejilatin bagian dalam kuping gue yang rada caplang , kadang ngemut juga bagian gelambir telinga ogud , terus berbisik
supaya enggak kedengaran sama yang lain ” Mas Luki , pejunya jangan diabisin semua ya , kamu mau enggak ngerasain bokongnya Ita ” …Busyet bener khan doi doyan dibool , buktinya begitu gue pindahin jari kelobang pantatnya udah rada longgar ,
gila kali pak Raja , doyan bener sodomi bokinnya yang imut .
Gue cuma ngangguk dan nyodorin bibir gue buat ngerasain juga ciumannya si Ita .
Wangi banget deh si Ita , bau Kenzonya makin ngerangsang gue .
Biar adil nonoknya Rina yang jembutnya rapi gue rojok juga , masih agak kering tapi mantap itilnya tebal , karena ngerasa agak dicuekin kali , enggak sabar si Ita sekarang jongkok dibelakang Candra , tangan kanannya ngelus tetek dan pentilnya Candra dan tangan kirinya berusaha ngobok – ngobok nonoknya Candra yang makin basah , soalnya gue liat kadang – kadang si Ita jilatin jarinya yang basah berlendir , apalagi kalau bukan juicenya Candra yang asyik banget rasanya .
Candra makin asyik aja nyepong gue , badannya menggeliat – geliat karena keasyikan dikobel Ita , gue tau terkadang Ita masukin telunjuknya kedalam pantat Candra , entar gue timpa juga deh boolnya Candra , gue berandai andai . Gue cuma bisa teriak kecil ” Ngent*t…..gila ngent*t enak bener sama kamu pada , Candra uhhhh…uhhhh….abis ini gue ent*tin elo ya , gue nggak mau ngent*tin kamu dari belakang , gue mau ngent*t sambil terus ngeliatin nonok kamu yang jembutnya gila..”
” Rina , gue mau ngent*tin kamu sambil duduk biar gue bisa terus meres tetek kamu yang sexy banget ” gue ngomong terus ngaco .” Ta , gue ngent*tin kamu dari belakang ya Ta , gue pengen ngent*t dilobang pantat Ta , abis elo sexy banget sih goyangnya ”
Elo gue saranin deh kalau lagi ngent*t musti sering – sering ngomong yang vulgar , Ce jenis apapun makin nafsu dengernya ,
dan elo gue jamin makin nafsu kalau Ce yang bukan Cabo atau Pecun teriak ngomong vulgar juga . Wuih ai jamin dah…..
” Mas Luki , nanti pejunya buat Rina juga ya , jangan disemprot semua kemulutnya Candra ” Rina sambil narik perlahan rambut gue juga turut berharap dengan memandang nafsu kerah tongkol gue yang udah abis dikemot Candra .” Terus gue kebagian apa dong , gue mau juga dong ngerasain pejunya Mas Luki ” Ita protes ke Rina pura – pura belum minta jatah dari gue .
Enggak tahan gue tarik tongkol gue yang enggak begitu gede dari mulutnya Candra , gue dudukin si Rina kebangku ,
gue kangkangin pahanya yang juga seperti si Dian Nitami , penasaran gue sih mau liat dalemnya .
Gue jilat itilnya yang udah rada ngegelambir , gile cing juicenya asyik banget rasanya , banyak banget dan meleleh ke bagian lobang pantatnya . Tanggung gue jilat sekalian lobang pantatnya yang berwarna coklat , yang didalamnya masih juga bejembut .
Candra bantuin ngisepin teteknya Rina , tangannya ikut bantu ngedorong kepala gue supaya makin masuk ngejilatin nonoknya Rina
yang rapi tercukur jembutnya . ” Ah gila Candraaaaa…….Mas Luki enak banget ya jilatannya , aduh mama…..mama….aku ndak
tahan nih ,…..Candra elo apain sih pentil aku….enakkkkkk Can….” Rina meronta – ronta yang membuat toketnya bergelantungan kekiri dan kekanan , pemandangan semakin horny cing .
Eh kemana si imut Ita , doi kalem aja , pantat gue diangkat pelan sampai ketinggiannya sejajar kepala gue yang berada didaerah selangkangan Rina , doi duduk menyelinap melalui selangkangan gue sekarang jadi duduk menghadap tongkol gue yang terayun bebas . Cepat dan tangkas dia hisap tongkol gue dengan mulutnya yang mungil , maju mundur berupaya menelan habis seluruh batang tongkol gue . Sesekali dia pindah mengulum biji peler gue yang jembutnya lumayanlah , wuih cing asyik banget…….
Saking imutnya seprti kancil dia menyelinap melalu selangkangan bergerak menuju arah belakang , dia remas – remas pantat gue..
Gue kaget , tiba tiba ada rasa aneh geli – geli asyik dilobang pantat gue yang sedikit berjembut ,….ih apaan sih …
Anjir …..rupanya lidahnya Ita yang menari disekitar lubang pantat yang kadang – kadang dia coba julurin masuk .
Nah sekarang gue enggak heran kenapa Homo doyan dimonon , rupanya emang enak kalau bool kita dimasukan sesuatu .
“Ta…..terus Ta….entar gantian deh gue jilatin anus kamu yang merah jambu…..terus Ta…asyik…, enak gila…..” gue sejenak melupakan tugas ngejilatin nonoknya Rina .
” Mas Luki….Rina hampir nih….lagi dong jilatin….tanggung dikit lagi Mas…aduh tega ya….” Rina mengharap gue bertindak .
Langsung gue sosor lagi nonoknya , gue jilat abis lelehan juicenya yang mengarah kelobang pantatnya , gue jilat terus …menuju
bolnya dan Rina makin menggeliat – geliat seperti ayam yang dipotong tanggung .
” Mas…..ent*tin aku dong , sebentar aja deh pasti keluar ” Rina mengangkat kepala gue sambil berharap benar .
Gua bertindak gentle dong , jangan buat dia kecewa , secara berlutut gue pegang batang tongkol gue yang masih basah karena
campuran ludahnya Candra dan Ita . Ita sigap pindah tempat disisi kiri Rina , sementara si Candra tetap pada posisinya dikanan
Rina sambil terus meremas toket pepayanya Rina .
Kesemuanya kelihatan menanti apa yang akan terjadi , ” Candra – Ita , gue ngent*tin Rina duluan bukan berarti elo pada gue nomor duakan , gue janji deh elo semua satu persatu akan gue ent*tin juga ”
” Okay Mas , buat kita enggak ada masalah yang penting kita bener – bener ML ” Candra memberi semangat .
Gue salut abis sama si Candra , solidaritasnya tinggi , tidak egois , pantas dia jadi kepala gang .
” Ya Mas Luki , khan Mas Luki nantinya bisa ganti namanya jadi Mas Cipto ( Cicip roto ) ” si Ita ikut nimpalin .
Perlahan gue arahin tongkol gue yang bentuknya agak mengarah kekiri kepalanya , enggak sulit masukin nonoknya Rina ,
tapi buat menghargai doi gue pura – pura merasa susah dong . Blebessss……gile cing , emang bener ngent*t tu enak banget . Gue tolak pinggang pakai tangan kiri , tongkol gue yang 15 cm maju – mundur terus , meliuk kiri kanan , berputar mencari itil dan G spotnya Rina ……….” Mas Luki ,……ya..ya…yang disitu yang marem Mas ” Rina bergetar , semua bagian bodynya yang enak – enak ada yang bertanggung jawab , nonok – toket kiri dan kanan , lobang pantat ada koordinator lapangannya ( KorLap )
” Enak ya tongkolnya Mas Cipto ..eh Mas Luki ….,…terus Rin ..goyang terus Rin…nikmatin abis…jangan ditahan – tahan ” Candra
tetap memilin pentilnya Rina sambil matanya nafsu melihat tongkol gue yang bekerja dimemiawnya Rina .
” Ayo terus Mas Luki …bikin si Rina puas ,…sini dong tangannya yang satu ” Candra bernasehat sambil minta jatah dirojer nonoknya . Kalau mau jujur seharusnya gue musti muasin Candra duluan , disamping memang target utamanya khan dia tadinya ,
enggak pakai dua kali lagi gue masukin jari tengah gue kedalam nonoknya yang sudah semakin basah .” Aghhhhhh….agh……. aku dapet Can…aku dapet Ta……, Mas….ini ya Mas rasanya enaknya ngent*t ” Rina makin mengelinjang .
” Mas….nanti lagi ya….Massss…….asu….asu. ….peline kui lho Mas…, maremmmmmm” hu…keliatan aslinya deh si Rina , keluar Jawanya . Gue tancep lebih dalam tongkol gue , tanpa gerakan lagi gue pendam habis….dan emang bener enaknya Ce Solo ,
tau enggak lo…tiba-tiba gue merasa ada sesuatu yang berputar – putar cepat dibagian kepala dan batang ..
” Aduh..aduh apaan nih Rin , aduh…gila asyik – asyik….” gue senyum sambil terus tancepin tongkol gue .
” Nah , baru tau dia …makanya jangan main – main sama Ce Solo ” Rina nyubit perut gue sambil senyum lebar ngeledek .
Perlahan gue tarik keluar tongkol gue yang masih ngaceng abis , keliatan makin berurat kayaknya .
” Waduh Candra , enggak salah deh kita janjian sama Mas Luki ” kata Rina sambil balik meres toketnya Candra dan Ita .
” Bener ya Rin , enak banget ya ngent*tnya….ih kamu keringetan banget deh ” Ita melap keringat disekitar leher sampai perutnya Rina .
” Hayo ,sekarang siapa nih yang bertanggung jawab mengeluarkan peju gue ” dengan pura – pura marah gue liat kearah Candra .
Soalnya seperti gue bilang , Candra adalah target utama , jadi dia musti tau dong .
Elo ngebayangi enggak sih Candra seperti siapa , tidak lain adalah paduan antara Iis Dahlia dan Cut Keke , nafsuin khan .

Cerita sex janda bohay

Rasa Kesepian yang Terobati Ketika Bertemu Janda SeksiCerita hot– Ditinggal mati oleh isteri di usia 39 tahun bukan hal yang menyenangkan. Namaku Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yang terpaut lima tahun dariku telah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh.Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati.Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yang tak tergantikan. Anita kini berusia sepuluh tahun dan Marko adiknya berusia enam tahun. Anak-anak yang lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi berkumpul bersama teman-temannya,kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa.Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yang tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku tidak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku. Terpaksa aku bermasturbasi. Sesaat aku merasa lega, tetapi sesudah itu keinginan untuk menggeluti tubuh seorang wanita selalu muncul di kepalaku karena rasa kesepian.Tidak terasa tiga bulan telah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita-wanita lain. Beberapa teman kerja di kantor yang masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aku lebih suka memiliki mereka sebagai teman.Karena itu tidak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat keinginan untuk menikmati tubuh seorang wanita semakin meningkat, kesempatan itu datang dengan sendirinya. Senja itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak ter

Ceritaku hari ini